Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia |
Yayasan Budda Tzu Chi
Ini adalah hari pertama saya berkunjung ke Yayasan Buddha Tzu Chi, Yayasan tersebsar yang pernah saya lihat selama di Jakarta, dan saya sangat penasaran dengan apa yang ada di dalamnya, banyak yang bilang itu yayasan untuk membantu orang-orang yang kesusahan, penyandang cacat, dan juga membantu bantuan ketika terjadi bencana alam. Kebetulan kampus saya sedang mengadakan sukarelawan untuk pengetikan ulang buku untuk penyandang tuna netra, acara dilaksanakan di Yayasan Buddha Tzu Chi Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara pada hari minggu tanggal 05-April-2015. Saya pun langsung mendaftarkan diri ke DV SOS 2015, untuk bisa menjadi sukarelawan pengetikan ulang buku untuk tuna netra, karena kapasitasnya hanya untuk 1000 orang.
Sesampainya di Yayasan Buddha Tzu Chi, sukarelawan akan dikumpulkan di hall, dimana sukarelawan tidak boleh membuat keributan, makan, minum, merokok selama didalam, walaupun hanya seetegu air, sukarelawan harus melakukannya diluar hall, dan yang uniknya untuk saya, sebelum masuk ke dalam gedung ini, sepatu harus dilepas, dan Yayasan Buddha Tzu Chi akan meminjamkan tas sepatu, dan itu harus dikembalikan saat pulangnya, saya mendengar banyak cerita tentang awal mula Tzu Chi didirkan, dan banyak orang orang yang menyumbangkan dana ke Yayasan Tzu Chi dengan nominal yang besar untuk membantu sesama, mereka berani melakukan ini, karena sudah mempercayai bahwa Tzu Chi benar benar akan menggunakan uang itu untuk membantu sesama, seperti contohnya membangun rumah sakit.
Sebelum acara pengetikan dimulai, banyak karya seni yang dihasilkan penyandang tuna netra, dan saya sangat kagum mereka dapat melakukannya dengan sangat baik, dan itu tidak lepas juga dari bantuan dari Tzu Chi untuk mengembangkan bakat para penyandang tuna netra, banyak orang orang yang merasa tertolong oleh Tzu Chi, saya mendapat banyak pembelajaran dari mereka, untuk merasa lebih bersyukur lagi dengan yang sudah diberikan Tuhan, lebih memaknai hidup, dan juga tidak boleh pantang menyerah seperti mereka, dan juga tidak bersikap cepat putus asa dalam menjalankan suatu hal, semuanya akan dapat selesai dengan baik apabila dilakukan dengan sepenuh hati, dan niat yang sungguh-sungguh.
Acara pengetikan ulang buku pun dilaksanakan, banyak sekali orang orang yang menjadi sukarelawan untuk membanu pengetikan ulang buku ini, saya sendiri melakukan ini karena ingin membantu sesama kita yang tuna netra, ingin membantu mereka agar dapat menambah wawasan mereka, dan kesukaan mereka dalam membaca buku, karena dengan membaca buku orang orang dapat mendapatkan makna dan pengetahuan lebih dalam lagi tentang kehidupan. Pada saat pengetikan buku, saya mengetik ulang buku berjudul "Dahlan Juga Manusia" di dalam buku itu, diceritakan sebuah mahasiswa yang baru magang menjadi wartawan tetapi mengalami banyak kendala dan masalah, dimana dia tidak dipercaya oleh siapa pun, dan orang benci terhadap dia karena dia membuat berita yang menghebohkan dan nyata, tetapi banyak pihak yang menentang itu, dan dia tidak bisa membuat Bos nya percaya terhadap berita itu, tetapi dia tetap gigih untuk membutikan bahwa berita yang dai buat adalah berita besar yang bersifat fakta.
Acara pengetikan ulang buku pun dilaksanakan, banyak sekali orang orang yang menjadi sukarelawan untuk membanu pengetikan ulang buku ini, saya sendiri melakukan ini karena ingin membantu sesama kita yang tuna netra, ingin membantu mereka agar dapat menambah wawasan mereka, dan kesukaan mereka dalam membaca buku, karena dengan membaca buku orang orang dapat mendapatkan makna dan pengetahuan lebih dalam lagi tentang kehidupan. Pada saat pengetikan buku, saya mengetik ulang buku berjudul "Dahlan Juga Manusia" di dalam buku itu, diceritakan sebuah mahasiswa yang baru magang menjadi wartawan tetapi mengalami banyak kendala dan masalah, dimana dia tidak dipercaya oleh siapa pun, dan orang benci terhadap dia karena dia membuat berita yang menghebohkan dan nyata, tetapi banyak pihak yang menentang itu, dan dia tidak bisa membuat Bos nya percaya terhadap berita itu, tetapi dia tetap gigih untuk membutikan bahwa berita yang dai buat adalah berita besar yang bersifat fakta.
Seberesnya pengetikan buku, Yayasan Tzu Chi memberikan hadiah kepada 30 orang yang beruntung. Saya merasa bangga karena dapat berpartisipasi degan acara ini, karena acara ini mempunyai niat yang sangat mulia. Motivai yang dapat saya berikan kepada penyandang tunanetra adalah "hidup masih panjang, tidak ada yang tahu akan bagaimana kedapannya, syukuri semua yang ada, tetap bersemangat walaupun diberikan keterbatasan oleh Tuhan, dan semua akan baik pada saatnya", dan motivasi yang saya dapat sampaikan kepada aktivis-aktivis sosial untuk tunanetra adalah "tetap lakukan yang terbaik utuk sesama, karena kebaikan akan dibalas dengan kebaikan, serta membantu orang yang kesusahan akan mendapat pahala yang besar dari Tuhan, tetaplah semangat untuk membuat semangat hidup para tunanetra bangkit kembali".
Community Partner DV SOS 2015 |